Daftar Isi
- Label Produk? Wajah Kualitas Bisnis Anda!
- 1. Mencantumkan Informasi yang Tidak Jelas atau Tidak Lengkap
- 2. Membuat Desain Label yang Sulit Dibaca
- 3. Mengabaikan Standar dan Peraturan?
- 4. Menggunakan Klaim yang Berlebihan Menyesatkan
- 5. Menerjemahkan Label dengan Salah dan Tidak Tepat
- 6. Menggunakan Label yang Tidak Ramah Lingkungan
- 7. Membuat Tata Letak dan Pemilihan Warna yang Buruk
- Cetak Stiker Label Produk tanpa Kesalahan?
- Kesimpulan
Label Produk? Wajah Kualitas Bisnis Anda!
Sobat SKD, label produk memainkan peran penting dalam strategi pemasaran dan komunikasi merek dengan konsumen. Desain dan informasi pada label secara langsung mempengaruhi daya tarik produk dan kepatuhan terhadap regulasi. Banyak bisnis masih melakukan kesalahan saat membuat label produk mereka. Kesalahan ini membingungkan konsumen, mengurangi kredibilitas merek, atau bahkan menimbulkan sanksi hukum. Oleh karena itu, bisnis harus memahami kesalahan umum dalam pelabelan produk dan menghindarinya agar dapat membangun kepercayaan serta loyalitas pelanggan. Berikut tujuh kesalahan umum dalam label produk yang harus dihindari.
1. Mencantumkan Informasi yang Tidak Jelas atau Tidak Lengkap
Source : freepik
Sobat SKD, banyak bisnis tidak mencantumkan informasi dengan jelas dan lengkap. Konsumen membutuhkan informasi seperti bahan baku, tanggal kadaluarsa, instruksi penggunaan, dan informasi gizi (untuk produk makanan). Jika label tidak mencantumkan informasi tersebut, konsumen akan mengalami kebingungan atau bahkan risiko kesehatan. Misalnya, produk makanan yang tidak mencantumkan kandungan alergen seperti kacang atau gluten dapat membahayakan konsumen dengan alergi tertentu.
Beberapa produsen hanya mencantumkan informasi dalam bahasa asing tanpa terjemahan yang memadai, sehingga konsumen mengalami kesulitan dalam memahami isi produk. Sebagai contoh, sebuah merek kosmetik impor dari Korea yang hanya mencantumkan informasi dalam bahasa Korea tanpa terjemahan dapat membuat konsumen Indonesia kesulitan memahami cara penggunaan dan kandungan produknya.
2. Membuat Desain Label yang Sulit Dibaca
Desain label yang terlalu kompleks atau menggunakan font yang terlalu kecil membuat informasi sulit dibaca. Pemilihan warna, kontras, dan jenis huruf harus memudahkan konsumen dalam memahami informasi. Produsen harus menggunakan font yang jelas dan ukuran huruf yang cukup besar, terutama untuk informasi penting seperti komposisi, peringatan alergi, atau cara penggunaan.
Contoh nyata adalah produk suplemen yang mencetak informasi dosis dalam font yang sangat kecil. Akibatnya, konsumen harus berusaha keras membaca dosis yang tepat, yang dapat menyebabkan kesalahan penggunaan.
3. Mengabaikan Standar dan Peraturan?
Sobat SKD, setiap negara menetapkan regulasi terkait pelabelan produk yang harus dipatuhi. Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatur label produk makanan dan minuman, sementara Kementerian Perdagangan menetapkan standar untuk label produk lainnya. Jika label produk tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, perusahaan akan menerima sanksi atau bahkan dilarang menjual produk tersebut.
Sebagai contoh, beberapa tahun lalu ada kasus di mana sebuah merek minuman kesehatan harus menarik produknya dari pasar karena tidak mencantumkan label halal yang diwajibkan oleh regulasi di Indonesia.
4. Menggunakan Klaim yang Berlebihan Menyesatkan
Banyak produsen tergoda untuk menggunakan klaim berlebihan seperti “100% alami”, “bebas bahan kimia”, atau “terbaik di dunia” tanpa bukti valid. Klaim yang tidak akurat atau menyesatkan merusak reputasi merek dan berpotensi menimbulkan masalah hukum.
Contohnya adalah beberapa produk skincare yang mengklaim dapat menghilangkan kerutan dalam semalam tanpa adanya bukti ilmiah atau sertifikasi yang valid. Hal ini membuat konsumen kecewa dan bisa berujung pada tuntutan hukum.
5. Menerjemahkan Label dengan Salah dan Tidak Tepat
Source : freepik
Sobat SKD, jika produk dijual di berbagai negara, penerjemahan informasi pada label harus dilakukan dengan benar. Kesalahan dalam penerjemahan menyebabkan kesalahpahaman atau bahkan pelanggaran regulasi. Kata-kata yang memiliki arti berbeda dalam bahasa tertentu dapat menimbulkan masalah jika tidak diterjemahkan dengan benar.
Misalnya, sebuah merek makanan ringan asal Jepang yang mencantumkan kata “crunchy” sebagai “renyah”, tetapi dalam beberapa bahasa lokal diterjemahkan menjadi “keras”, yang dapat menyebabkan kebingungan di pasar tertentu.
6. Menggunakan Label yang Tidak Ramah Lingkungan
Seiring meningkatnya kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan, banyak pembeli lebih memilih produk dengan kemasan dan label yang ramah lingkungan. Namun, beberapa bisnis masih menggunakan bahan label yang sulit didaur ulang atau tinta yang mengandung bahan berbahaya.
Contohnya adalah label plastik yang menempel terlalu kuat pada botol kaca, sehingga menyulitkan proses daur ulang. Sebagai solusi, beberapa produsen mulai beralih menggunakan label berbasis kertas yang mudah terurai atau tinta berbasis air yang lebih ramah lingkungan.
7. Membuat Tata Letak dan Pemilihan Warna yang Buruk
Tata letak label yang tidak terorganisir atau penggunaan warna yang kurang tepat membuat informasi penting sulit ditemukan. Jika informasi gizi atau peringatan alergi dicetak dalam warna yang tidak kontras atau diletakkan di bagian tersembunyi dari kemasan, konsumen akan melewatkannya.
Misalnya, ada beberapa produk minuman yang mencetak informasi gula tambahan dengan warna abu-abu pada latar belakang putih, sehingga hampir tidak terlihat oleh konsumen. Hal ini dapat menyesatkan konsumen yang ingin mengurangi asupan gula.
Cetak Stiker Label Produk tanpa Kesalahan?
Tingkatkan daya tarik produk anda dengan stiker label, berkualitas tinggi dari SKD Label, stiker label yang menarik dan informatif, dapat meningkatkan visibilitas merek dagang. Stiker label juga berperan penting dalam membangun brand awareness dengan menampilkan logo, slogan, atau identitas merek secara konsisten, kunjungi website skd label untuk pemesanan label stiker : SKD Label Stiker
Kesimpulan
Label produk bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga bagian penting dari branding bisnis anda. Dengan menghindari kesalahan dalam desain label produk, seperti mencantumkan informasi yang tidak jelas, membuat desain yang sulit dibaca, menggunakan klaim yang berlebihan, menerjemahkan label dengan salah, menggunakan bahan yang tidak ramah lingkungan, serta membuat tata letak yang buruk, bisnis dapat meningkatkan kredibilitas dan daya saing produk di pasar. Label yang jelas dan informatif membantu konsumen membuat keputusan yang lebih baik saat membeli produk.